SCM

Monday, 26 November 2018

Review Jurnal


REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA SALURAN PERNAFASAN DAN PARU MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR YANG DIBUAT OLEH YOSSI OCTAVINA dan ABDUL FADLIL (0510076701)

1. Latar Belakang
    
    Kehidupan sehari-hari masyarakat tidak menduga bahwa gejala penyakit pernafasan seperti sesak napas, batuk, tenggorokan gatal, bisa juga akan menimbulkan penyakit yang lebih serius, hal ini juga banyak dipengaruhi oleh keengganan masyarakat untuk melakukan konsultasi ke dokter. Penyakit paru dan saluran napas merupakan pernyakit yang tingkat kejadianya cukup luas dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan suku bangsa. Manifestasi klinis penyakit paru beberapa riwayat penyakit, pemeriksaan radiologis dan tes faal paru merupakan data yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis penyakit paru.
    Asma juga dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia. Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut penulis mencoba membuat program sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah penyakit saluran pernafasan bagian bawah dan paru khususnya yang sering muncul dan di alami oleh manusia.

2. Tujuan

    Tujuan penulis membuat sistem pakar ini adalah untuk dapat membantu intelektual kesehatan, mahasiswa kedokteran maupun pakar untuk mendiagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru menggunakan metode certainty factor (CF).

3. Metode

    Subjek penelitian dari ini adalah membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru menggunakan metode certainty factor (CF). Langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan data dan proses analisis. Selanjutnya data tersebut diolah untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem Waterfall (Model Air Terjun) yaitu analisis dan definis persyaratan, perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi sistem (coding) dan pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem kemudian operasi dan pemeliharaan.

4. Pembahasan

4.1 Analisis Kebutuhan Data dan Sistem

    Dari pengumpulan data yang telah dilakukan diperoleh basis pengetahuan yang berisi gejala-gejala, jenis penyakit, penyebab penyakit, dan solusi pada penyakit saluran pernafasan dan paru yang telah di verifikasi oleh pakar spesialis paru dan pernafasan. Kemudian dari data – data yang telah diperoleh dijadikan sebagai acuan tabel aturan.
    Dari masing-masing proses tahap pengembangan sistem didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Pengumpulan Kebutuhan Sistem Proses pengumpulan kebutuhan sistem dimulai dengan analisis kebutuhan sistem. Analisis dilakukan dengan mewawancarai dokter spesialis sebagai pakar yang berkompeten.  Dari proses analisis didapat hasil data-data yang dibutuhkan untuk proses pengembangan sistem selanjutnya. Hasilnya antara lain data penyakit pada saluran pernafasan dan paru, penyebab penyakit, gejala penyakit, dan solusi untuk masing-masing penyakit.

b. Membangun Basis Pengetahuan Dalam pembuatan dan membangun Sistem Pakar, langkah-langkah yang selanjutnya digunakan adalah menentukan basis pengetahuan (knowledge base). Dengan membentuk basis pengetahuan, berarti memasukkan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh sistem.

4.2 Mesin Inferensi 

    Mesin inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasar urutan dan pola tertentu, dalam hal ini menggunakan metode Forward Chaining. Penelusuran dilakukan user dengan memasukkan gejala awal yang di dapat user terhadap kemungkinan gejala penyakit yang dialami. Pembangunan mesin inferensi dibuat berdasarkan basis aturan. Perancangan pelacakan solusi suatu masalah yang digunakan adalah metode forward chaining yaitu dengan cara mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu baru diambil kesimpulan atau solusi. Berikut ini adalah contoh graf penelusuran penyakit pada Saluran Pernafasan dan Paru dengan menggunakan metode Forward Chaining. 

4.3 Implementasi

    Untuk mengetahui hasil diagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru ini, maka dilakukan pengujian proses diagnosa. Proses pengujian sistem berupa masukan data gejala yang diperoleh pengguna. Dan setelah proses diagnosa berhasil dilakukan, maka sistem akan menampilkan hasil diagnosa berupa kemungkinan penyakit yang diderita disertai dengan besarnya kepercayaan terhadap kemungkinan penyakit tersebut.
   Pada pengujian pertama, diberikan beberapa masukan gejala yang dirasakan antara lain batuk kering, sesak nafas, dan terasa sakit setelah melakukan kegiatan fisik. Masukan gejala dari user dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini :



Setelah proses pemilihan gejala tersebut maka selajutnya dilakukan hasil perhitungan dari sistem kemungkinan penyakitnya adalah Emfisema Bolusa dengan densitas 0.4643. Tampilan hasi perhitungan nilai kepastian diagnosa gejala dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini:


Kemudian apabila menekan proses akan tertampil hasil diagnosa secara keseluruhan berupa nama penyakit, gejala, penyebab dan solusi penyakit. Tampilan hasil diagnosa keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini :


    Hasil diagnosa dari sistem ini telah diujikan dengan pihak dokter (Spesialis pernafasan dan Paru) yaitu dr. dr. H. Yusrizal Djam’an Shaleh, Sp.P. di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pengujian juga dilakukan dengan membagikan kuisioner terhadap responden mengenai tampilan sistem, pewarnaan, informasi yang diberikan sistem dan dari segi manfaat sistem ini.

5. Kelebihan

    Kelebihan jurnal ini adalah pembuatan jurnal yang sangat lengkap dan jelas. Terlebih lagi, struktur jurnal ini tersusun secara rapih.

6. Saran

    Terdapat kesalahan dalam nomor 4 ke bawah. Di mana di jurnal itu dari 4.1 langsung ke nomor 4.3. Mungkin itu kesalahan dari web atau yang lainnya.

7. Kesimpulan

   Jurnal ini sangat berguna untuk masyarakat Indonesia. Karena sistem yang dibuat dapat membantu masyarakat secara luas dan terlebih lagi dalam bidang kesehatan.

8. Daftar Pustaka



Muhammad Adli Nur Sofyan
14116672
3KA03




No comments:

Post a Comment