REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
PADA SALURAN PERNAFASAN DAN PARU MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR YANG
DIBUAT OLEH YOSSI OCTAVINA dan ABDUL FADLIL (0510076701)
1. Latar Belakang
Kehidupan
sehari-hari masyarakat tidak menduga bahwa gejala penyakit pernafasan seperti
sesak napas, batuk, tenggorokan gatal, bisa juga akan menimbulkan penyakit yang
lebih serius, hal ini juga banyak dipengaruhi oleh keengganan masyarakat untuk
melakukan konsultasi ke dokter. Penyakit paru dan saluran napas merupakan
pernyakit yang tingkat kejadianya cukup luas dan dapat menyerang siapa saja
tanpa memandang usia dan suku bangsa. Manifestasi klinis penyakit paru beberapa
riwayat penyakit, pemeriksaan radiologis dan tes faal paru merupakan data yang
sangat penting untuk menegakkan diagnosis penyakit paru.
Asma
juga dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia. Untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut penulis mencoba membuat program sistem pakar
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah penyakit saluran
pernafasan bagian bawah dan paru khususnya yang sering muncul dan di alami oleh
manusia.
2. Tujuan
Tujuan
penulis membuat sistem pakar ini adalah untuk dapat membantu intelektual
kesehatan, mahasiswa kedokteran maupun pakar untuk mendiagnosa penyakit pada
saluran pernafasan dan paru menggunakan metode certainty factor (CF).
3. Metode
Subjek
penelitian dari ini adalah membuat aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit pada saluran pernafasan dan paru menggunakan metode certainty factor
(CF). Langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan data
dan proses analisis. Selanjutnya data tersebut diolah untuk mendapatkan
kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem
Waterfall (Model Air Terjun) yaitu analisis dan definis persyaratan,
perancangan sistem dan perangkat lunak, implementasi sistem (coding) dan
pengujian unit, integrasi dan pengujian sistem kemudian operasi dan
pemeliharaan.
4. Pembahasan
4.1 Analisis Kebutuhan Data dan Sistem
Dari
pengumpulan data yang telah dilakukan diperoleh basis pengetahuan yang berisi
gejala-gejala, jenis penyakit, penyebab penyakit, dan solusi pada penyakit saluran
pernafasan dan paru yang telah di verifikasi oleh pakar spesialis paru dan pernafasan.
Kemudian dari data – data yang telah diperoleh dijadikan sebagai acuan tabel
aturan.
Dari
masing-masing proses tahap pengembangan sistem didapatkan hasil sebagai berikut
:
a.
Pengumpulan Kebutuhan Sistem Proses pengumpulan kebutuhan sistem dimulai dengan
analisis kebutuhan sistem. Analisis dilakukan dengan mewawancarai dokter
spesialis sebagai pakar yang berkompeten.
Dari proses analisis didapat hasil data-data yang dibutuhkan untuk
proses pengembangan sistem selanjutnya. Hasilnya antara lain data penyakit pada
saluran pernafasan dan paru, penyebab penyakit, gejala penyakit, dan solusi
untuk masing-masing penyakit.
b.
Membangun Basis Pengetahuan Dalam pembuatan dan membangun Sistem Pakar,
langkah-langkah yang selanjutnya digunakan adalah menentukan basis pengetahuan
(knowledge base). Dengan membentuk
basis pengetahuan, berarti memasukkan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh sistem.
4.2 Mesin Inferensi
Mesin
inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan
menggunakan isi daftar aturan berdasar urutan dan pola tertentu, dalam hal ini
menggunakan metode Forward Chaining.
Penelusuran dilakukan user dengan memasukkan gejala awal yang di dapat user terhadap kemungkinan gejala
penyakit yang dialami. Pembangunan mesin inferensi dibuat berdasarkan basis
aturan. Perancangan pelacakan solusi suatu masalah yang digunakan adalah metode
forward chaining yaitu dengan cara
mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu baru diambil kesimpulan atau solusi.
Berikut ini adalah contoh graf penelusuran penyakit pada Saluran Pernafasan dan
Paru dengan menggunakan metode Forward
Chaining.
4.3 Implementasi
Untuk
mengetahui hasil diagnosa penyakit pada saluran pernafasan dan paru ini, maka
dilakukan pengujian proses diagnosa. Proses pengujian sistem berupa masukan
data gejala yang diperoleh pengguna. Dan setelah proses diagnosa berhasil dilakukan,
maka sistem akan menampilkan hasil diagnosa berupa kemungkinan penyakit yang
diderita disertai dengan besarnya kepercayaan terhadap kemungkinan penyakit
tersebut.
Pada
pengujian pertama, diberikan beberapa masukan gejala yang dirasakan antara lain
batuk kering, sesak nafas, dan terasa sakit setelah melakukan kegiatan fisik.
Masukan gejala dari user dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini :
Setelah
proses pemilihan gejala tersebut maka selajutnya dilakukan hasil perhitungan
dari sistem kemungkinan penyakitnya adalah Emfisema Bolusa dengan densitas
0.4643. Tampilan hasi perhitungan nilai kepastian diagnosa gejala dapat dilihat
pada Gambar 7 berikut ini:
Kemudian apabila menekan proses
akan tertampil hasil diagnosa secara keseluruhan berupa nama penyakit, gejala,
penyebab dan solusi penyakit. Tampilan hasil diagnosa keseluruhan dapat dilihat
pada Gambar 8 berikut ini :
Hasil diagnosa dari sistem ini
telah diujikan dengan pihak dokter (Spesialis pernafasan dan Paru) yaitu dr.
dr. H. Yusrizal Djam’an Shaleh, Sp.P. di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Pengujian juga dilakukan dengan membagikan kuisioner terhadap
responden mengenai tampilan sistem, pewarnaan, informasi yang diberikan sistem
dan dari segi manfaat sistem ini.
5. Kelebihan
Kelebihan
jurnal ini adalah pembuatan jurnal yang sangat lengkap dan jelas. Terlebih
lagi, struktur jurnal ini tersusun secara rapih.
6. Saran
Terdapat
kesalahan dalam nomor 4 ke bawah. Di mana di jurnal itu dari 4.1 langsung ke
nomor 4.3. Mungkin itu kesalahan dari web atau yang lainnya.
7. Kesimpulan
Jurnal
ini sangat berguna untuk masyarakat Indonesia. Karena sistem yang dibuat dapat
membantu masyarakat secara luas dan terlebih lagi dalam bidang kesehatan.
8. Daftar Pustaka
Jurnal
ini saya download dari web https://media.neliti.com/211411-nonePDF-Jurnal-Sarjana-Teknik-Informatika-e-ISSN-Neliti
Muhammad
Adli Nur Sofyan
14116672
3KA03
No comments:
Post a Comment